Selasa, 10 Juni 2008

Pergerakan Mahasiswa

pergerakan mahasiswa kini mulai mengalami masa kelesuan. dimana yang saya temui di kampus saya tepatnya di sastra. mungkin ideologi mereka hanya ingin berseni-dan berseni. tidak ingin menyumbangkan sama sekali suaranya kedalam politik. ini salah satu yang saya rasakan ketika itu, ketika PEMIRA banyak sebagian dari teman-teman mahasiswa tidak menggunakan hak suara mereka untuk memilih.sungguh miris sekali kedengaranya. apa ini yang dinamakan perbedaan?. tapi PEMIRA adalah sebuah pesta demokrasi. dimana kita menggunakan hak pilih kita untuk memilih seorang ketua yang kita anggap mampu memimpin kita. 
sangat disayangkan sekali mahasiswa sastra yang tidak mau turut serta dalam pemilihan. saya juga tidak tahu apa problem ini juga dirasakan di sastra di perguruan tinggi lainnya atau bahkan bukan hanya sastra, mungkin fakultas-fakultas lain juga mengalaminya. 

padahal berpolitik mitu sebuah kebutuhan. atau mungkin dalam bermasyarakat juga kita berpolitik. tidak usah memandang dari mana asal kita atau apa saja ilmu yang kita pelajari bahkan tidak perlu apa itu politik karena kita adalah seniman, semua itu tidak penting, pikiran-pikiran yang seperti itu sangat membelenggu. siapapun itu, dimanapun itu bisa turut serta dalam politik. salah satunya dengan cara mengikuti pesta demokrasi.

pesta demokrasi yang kita lakukan dikampus atau sering juga kita sebut adalah suatu wadah pembelajaran bagi kita untuk berdemokrasi. sangat ssalah jika persepsi kita orang seni tidak membutuhkan pemira. bukanya dalam masyarakat nanti kita juga akan menggunakan hak suara kita untuk memilih kepala daerah ataupun kepala negara? oleh karena itu kita sebagai mahasiswa janganlah malas atau sombong terhadap kegiatan seperti inii.

Tidak ada komentar: